Rabu, 09 April 2008

Sistem Operasi ( sejarah LInux )

Artikel ini saya buat sebagai awal persiapan kita memasuki dunia

Linux. Walaupun saya yang membuat artikel ini bukan berarti saya sudah
sangat mahir dalam sistem operasi Linux, tapi karena saya tertarik,
punya niat,mempelajari, lalu ingin membagikan ilmu ini sehingga kita
bisa sama-sama mendalaminya. Itulah dasar semangat kebebasan.
Sebenarnya, linux itu bukan sebuah awal gerakan open source, ia
merupakan pelengkap dan inovasi gerakan open source. Gerakan open
source itu sendiri sudah bermula saat Richard Stallman mendirikan
sebuah organisasi bernama Free Software Foundation (FSF) pada tahun
1984 untuk mendanai proyek GNU. Kemudian FSF membuat berbagai macam
proyek, yang salah satunya berupaya membuat sebuah sistem operasi yang
lengkap, mandiri, bebas. Dalam proyek ini, mereka ingin membuat sebuah
sistem operasi yang mirip sistem operasi Unix. Tapi bukan menjiplak,
namun membuat sendiri dari awal. Sehingga jika sistem operasi itu
tercipta, maka sistem operasi itu akan kompatibel dengan Unix.
Langkah awal proyek itu mereka mulai dengan membuat kernel yang
mereka beri nama Hurd. Namun karena pada saat itu persoalan lisensi
dan hak paten sangat sensitif sekali, akhirnya kernel Hurd sangat
lamban dalam perkembangannya. Mereka lalu membuat terlebih dahulu
software-software komponen yang lainnya dan menunda pembuatan kernel
Hurd. Di awal 90an, seorang mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds
membuat sebuah kernel yang cara kerjanya mirip sistem operasi Unix
karena terinspirasi oleh Minix, sistem operasi turunan Unix yang
diciptakan oleh Andy Tanembaum. Setelah kernel itu ia buat, ia taruh
kode sumbernya di internet untuk diperbaiki dan dikembangkan dengan
bebas oleh orang-orang dari seluruh dunia. Secara tak terduga,
perkembangan kernel buatan Linus Torvalds sangat luar biasa. Hanya
dalam 1 tahun, kernelnya hampir mencapai versi stabil. Dari nama Linus
itu, programmer-programmer mulai menamakan kernelnya Linux.
Seiring perkembangan kernel Linux yang sangat cepat, beberapa
programmer lalu memadukan kernel Linux dengan software-software FSF.
Maka jadilah sebuah sistem operasi kloningan unix yang mandiri,
lengkap. Ternyata kombinasi FSF-Linux itu membuat proyek FSF yang pada
mulanya tersendat mengalami kemajuan kembali. Kalangan programmer
sering menyebut sistem operasi itu dengan nama GNU/Linux, namun
kalangan umum menyebut sistem operasi itu dengan nama Linux saja.Jadi,
sistem operasi Linux yang kita ketahui sekarang sebenarnya adalah
hasil kombinasi software FSF yang memakai kernel Linux.

Tidak ada komentar: